Selasa, 20 November 2018

4 Jenis Skincare Ini Wajib Kamu Jalani Agar Wajahmu Awet Muda

Sumber: https://content.mybeautymatches.com/dist_1.0/editorial/Korean-Skin-care-1.jpg



Pernah enggak Ladies, saat bercermin, kamu menemukan kulitmu terlihat enggak sekencang dulu? Pipi nampak turun, kulit kusam dan bintik kecoklatan mulai terlihat satu-dua. Hati-hati, jangan-jangan gejala penuaan dini pada wajah mulai menyapa! Penuaan dini pada wajah bisa terjadi pada kaum perempuan yang bahkan masih berusia 20-an! Ngeri banget enggak sih, Ladies! Oleh karena itu, penting banget merawat kesehatan dan kecantikan kulitmu sedari dini. Ini 4 skincare penting yang enggak boleh kamu tinggal kalo kamu ingin tetap terlihat awet muda.

1.       Gunakan Anti Aging Serum


Sumber: https://img.grouponcdn.com/deal/3zV8Tgp1J5Jb19S8M8WKpTZkZr7P/3z-1500x900/v1/c1400x840q75.jpg




Serum bisa jadi skincare yang menyelamatkan kulitmu dari penuaan dini.  Secara umum serum mengandung konsentrasi bahan aktif lebih tinggi dibanding pelembab biasa. Bahan anti-aging terbaik yang bisa kamu temukan adalah retinoid (retinol, tretinoin, dan tazarotene) yang merupakan turunan dari vitamin A. Selain itu, turunan Vitamin C (L-ascorbic acid dan magnesium ascorbyl phosphate) juga baik untuk bahan anti-aging. Keduanya mampu meningkatkan kolagen pada kulit, dan berfungsi sebagai antioksidan yang cegah penuaan dini.




2.       Sunscreen harus setia menemani



Sumber: https://cdns.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2017/11/rekomendasi-sunscreen-dari-brand-korea-untuk-menangkal-sinar-matahari.jpg





Paparan sinar UV matahari yang ternyata mampu menembus kulit, bahkan di hari yang mendung sekalipun. Paparan sinar UV ini menyebabkan berkurangnya kolagen serta serat elastin kulit yang sebabkan penuaan dini. Untuk itu, gunakan selalu sunscreen dengan minimal SFP30 setiap hari. Aplikasikan sunscreen di wajah, leher dan bagian tubuh yang terpapar sinar matahari. Diamkan beberapa menit sebelum kamu menggunakan make up.


3.       Exfoliasi jangan sampai lupa 

Sumber: https://k-beauty-europe.com/korean-skin-care-and-makeup/skincare-korea/skin-care/top-5-best-korean-facial-scrubs-peeling-exfoliation-pores-blackheads/




Tumpukan kulit mati dan kelembaban kulit yang semakin berkurang ketika usia makin bertambah bisa mempercepat penuaan dini. Penting buat kulit wajah untuk mendapatkan eksfoliasi, yaitu cara untuk meremajakan sel kulit mati. Ada dua metode yang bisa kamu lakukan, chemical exfoliation dan physical exfoliation.  Lakukan eksfoliasi setidaknya dua sampai tiga kali dalam satu minggu untuk hasil yang maksimal. Beberapa skincare yang bisa kamu gunakan untuk eksfoliasi yakni skincare mengandung AHA dan BHA, scrub, dan bahkan masker dari buah atau rempah-rempah.


4.       Jaga selalu kelembaban kulitmu


Sumber: http://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2018/10/12/1058846824.jpg



Semakin bertambah usia, ternyata sebum alias bagian dari minyak pada kulit kan semakin berkurang. Kulitmu bakal jadi lebih mudah terasa kering. Kulit yang kering akan mempermudah munculnya garis-garis halus di kulit. Maka, penting menggunakan produk yang dapat melembabkan kulit. Gunakan produk pelembab atau moisturizer  yang mengandung glycerin dan hyaluronic acid. Bahkan ada loh produk moisturizer anti-aging.

Senin, 19 November 2018

Enggak Berasa Diet, Ini 5 Cara Alami yang Ampuh Turunkan Berat Badan




Sumber: freepik.com






Berat badan ideal jadi salah satu impian banyak kaum perempuan. Enggak hanya bikin lebih pede, punya berat badan ideal bikin lebih semangat dalam beraktivitas. Ketika berat badanmu berlebih, badan jadi cepat lelah dan susah gerak. Belum lagi baju jadi banyak yang nggak muat. Program diet akhirnya jadi salah satu solusi yang ditempuh. Namun, terkadang baru separuh jalan, keburu lelah dan akhirnya menyerah. Mungkin saatnya mengubah mindset, bahwa ternyata ada loh cara yang lebih alami dan sehat untuk menurunkan berat badan, dan enggak menyiksa! Yuk simak, Ladies!

1.       Bagaimanapun juga, olahraga itu wajib hukumnya!


Sumber: https://m.blog.naver.com/PostView.nhn?     blogId=gndesigner13&logNo=220798376038&proxyReferer=https%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2F



Olahraga itu memang penting dan berpengaruh banget loh buat memiliki tubuh ideal dan sehat. Berdasarkan penelitian, ternyata kalori yang dibakar enggak hanya saat kamu berolahraga, melainkan juga saat kamu tidur. Kamu enggak perlu repot ke gym atau jogging, sekarang banyak akun youtube yang mengunggah video olahraga dari rumah bahkan dari level mudah, cocok untuk pemula. Salah satu akun yang bisa kamu cek adalah akun milik Fitness Blender.

2.       Perhatikan cara makan yang tepat

Sumber: http://snsdfood.com/wp-content/uploads/girls-generation-tts-1.jpg




Jangan lewatkan sarapan ya, Ladies karena sarapan dapat menjaga kadar gula darahmu dan meningkatkan metabolisme tubuh untuk membakar kalori sepanjang hari. Kamu bisa pilih menu sarapan rendah kalori seperti roti gandum atau oatmeal. Mengganti piring dan peralatan makan dengan ukuran lebih kecil juga bisa membantumu mengontrol nafsu makan. Jangan lupa, kunyah makananmu dengan perlahan ya!

3.       Perhatikan juga konsumsi air mineralmu dalam sehari


Sumber: https://image.freepik.com




Minum air mineral terbukti membantu perutmu untuk terasa kenyang dan mencegahmu makan lebih banyak. Disarankan minum 4-5 liter air mineral dalam satu hari. Disarankan juga minum 2 gelas air mineral sebelum makan. Jangan minum air mineral saat makan ya, Ladies karena bisa menghilangkan nutrisi dan menyebabkan berat badan bertambah.

4.       Boleh makan banyak, tapi ini jenis makanan yang harus kamu tambah

Sumber: https://image.freepik.com/free-photo/sashimi-salmon_1388-12.jpg





Tambahkan 10% makanan berprotein ke dalam menu kamu agar dapat menekan sinyal lapar dalam otak, sehingga kamu merasa kenyang lebih lama. Makanan lain yang harus kamu perbanyak adalah makanan yang berserat, seperti sayur dan buah. Salah satu buah-buahan yang baik buat dikonsumsi adalah alpukat karena kandungan serat dan lemak yang baik bagi tubuh. Selain itu, mengonsumsi 300 gram apel tiap hari terbukti menurunkan 1.3 kilo dalam 12 pekan loh. Tertarik coba?

5.       Kurangi begadang, cukupkanlah jam tidurmu!



Sumber: https://data.whicdn.com/images/301550262/large.jpg



Kekurangan waktu tidur mengakibatkan lepasnya tambahan hormone kortisol yang dapat menstimulasi rasa lapar. Jadi, jangan heran kalau tiap begadang bawaannya mau ngemil terus! Selain itu, berdasarkan penelitian, kaum hawa yang tidur kurang dari 5 jam sehari, ternyata memiliki bobot tubuh lebih berat dari mereka yang tidur 7 jam tiap hari.

Selasa, 13 November 2018

Wanderlust: A Small Adventure in The City of Rain, Bogor!



Wanderlust (n): A Strong desire to wander and explore the world


Pemandangan pagi hari di Bogor akan selalu jadi salah satu pemandangan terbaik yang saya liat selama ini. Pernah suatu hari, saya naik kereta ke Bogor di hari kerja, jam 7 pagi dan itu jadi salah satu perjalanan KRL terbaik yang pernah saya alami. Suasana kereta yang lengang, kursi yang bisa diduduki dengan nyaman (sampe saya ketiduran), sinar hangat matahari pagi yang menerobos jendela lebar KRL. Dan setiba di stasiun Bogor yang selalu memberi suasana romantis, melankolis dan nostalgic, pemandangan Gunung Salak menyapa dari kejauhan, menghiasi langit biru cerah yang sejuk. Suasana pagi yang nggak akan pernah saya lupa. Nggak hanya suasana pagi, tapi juga suasana kota Bogor secara keseluruhan selalu jadi favorit saya. Beberapa orang mungkin bakal mempertanyakan, 'elah apaan sih Bogor doang, tinggal melipir dikit dari Depok juga'. Tapi tetep aja, meski batesan langsung sama Depok, selalu ada yang berbeda antara Bogor dan Depok. Bogor itu semacam perpaduan pas antara keunikan dan kesamaan dengan kota tetangganya, Depok dan Jakarta. Perfect city for a short getaway that i urgently needed after everything. Maka, jadilah saya dan seorang sahabat, Kak Laila, sesama ENFP, di Jumat yang tergolong cukup pagi, melintasi kota menuju Bogor dengan KRL.

Perkiraan saya, pagi itu bakal sama dengan pagi yang pernah saya alami saat harus ke Bogor di kala weekdays. Ternyata, nggak juga. Ternyata kereta kosong di pagi itu rejeki yang nggak keulang di pagi Jumat bersama Kak Laila. Sebenernya kereta sebelum yang saya naiki lengang banget, tapi kan emang bukan kereta yang saya harus naiki jadi ya udah terlewat aja hehe. Ya nggak apa lah, toh tetep banyak ruang buat bernapas, mungkin tetep sedikit lebih lengang kalo kamu membandingkan dengan kereta pagi menuju Jakarta hehe. Dan perjalanan beneran nggak berasa dengan Kak Laila. Dari Stasiun Depok Baru sampe Stasiun Bogor biasanya sih ditempuh dalam waktu sekitaran 20-30 menit ya (saya nggak merhatiin jam buat tahu waktu pastinya). Dan sepanjang perjalanan itu, kami nggak berhenti-berhentinya ngobrolin banyak hal. Mostly tentang: psikologi, relationship, dan receh lainnya yang saya nggak ingat pasti. Entah apa yang dipikir orang lain melihat dua orang ciwi asik ngerumpi ngga berhenti-berhenti sepanjang Depok-Bogor wkwkw.

Sesampainya di Stasiun Bogor, suasana ternyata cukup ramai. Mungkin karena memang masih hari kerja, atau karena hari Jumat lebih tepatnya (entah kenapa hari Jumat selalu bisa jadi excuse untuk suasana ramai di weekdays, macet di Jakarta pun suka pake excuse karena udah hari Jumat). Sesampai di pintu keluar, sambil masih ngobrol curhat ini-itu, kami pun sempet-sempetnya berfoto bersama sebagai awal mula petualangan singkat kami di Bogor.




Salah satu yang ENFP banget dari petualangan kami pagi itu adalah tak adanya itinerary atau jadwal pasti tempat apa aja yang mau kami kunjungi. Palingan ada dua tempat yang jadi incaran, yaitu Sop Buah Pak Ewok yang saya temukan infonya dari instagram, dan sebuah spot foto menarik di Bogor Trade Mall yang pernah saya kunjungi dulu banget. Selebihnya, kami sama-sama nggak ada ide mau ngapain aja di Bogor haha. Yang jelas, kalo bicara Bogor, yang terbayang di otak kami adalah menikmati suasana Bogor yang cantik di pagi hari sambil berjalan kaki, lalu pengalaman kuliner unik yang nggak boleh dilewatin. Saking ngga pake preparation-nya, nyari alamat Sop Buah Pak Ewok pun pas di KRL loh wkwkwkw. Untung Kak Laila termasuk yang udah cukup memahami peta Bogor kota, jadinya Kak Laila bisa langsung tau lokasi Sop Buah Pak Ewok tuh di sebelah mana, dan rute mana yang bisa ditempuh. 

Nah, kalo ngomongin Kota Bogor, kuliner pastinya jadi salah satu yang ngga boleh dilewatin ya. Berhubung pagi itu saya belom sarapan, maka setelah berfoto ria di Stasiun Bogor, kami memulai petualangan kecil kami dengan mencari sarapan. Di sekitaran Taman Topi memang banyak abang-abang kaki lima yang menjual macam-macam, mulai dari ketoprak, bubur, sampe kuliner khas Bogor kayak toge goreng dan Soto Mie Bogor. Berhubung udah di Bogor, saya memilih sarapan dengan semangkuk Soto Mie Bogor yang segar ditemani secangkir teh tawar dan perbincangan seru bersama Kak Laila. Sayangnya saya nggak ada fotonya nih buat dipamerin hahaha. Entah kenapa, belakagan saya suka lupa atau melupakan dengan sengaja foto makanan. Entah bosan atau apa ya, hahaha. Mungkin jika saya berniat rutin ngisi blog lagi, saya harus mengembalikan kebiasaan anak milenial yang foto makanan terlebih dahulu bahkan sebelum mengucap basamalah wkwkw :p.

Setelah puas menghabiskan sarapan dan menurunkan nasi beserta soto mie (udah kayak bapak-bapak ye), kami pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dan masih tanpa ide, mau kemana kaki ini melangkah. Di tengah perjalanan tanpa arah itu, kami masih sempat aja ngobrol ini itu, dan saya masih sempet pundung ngga jelas pula wkwkw. Kalo harus dipresentase, perjalanan dua orang ENFP itu 90% isinya chit-chat, dan nggak jauh dari topik deep kesukaan mereka. Setelah duduk sejenak di kursi dekat Istana Bogor, kami memutuskan untuk mengunjungi Museum Zoologi. Namun ternyata, setelah sampe di sana, kami baru dapet info kalo Museum Zoologi sekarang tuh udah dijadiin satu paket dengan Kebun Raya Bogor. Jadi kalo mau ke sana, ya auto-harus-ke-KRB juga, padahal KRB adalah lokasi yang kami hindari karena udah terlalu mainstream (banyak gaya wkwkw). Untungnya, di depan Museum Zoologi ada satu museum yang menarik perhatian kami, namanya Museum Tanah. 


Mandatory Photoshoot begitu masuk ke dalam Museum Tanah


Saya mikir, kreatif juga ya manusia, bahkan tanah yang biasanya diinjek-injek tanpa pernah benar-benar dipeduliin kecuali sama Cinta Laura, punya museum sendiri. Saya berpikir, Allah memang Maha Adil dan mungkin ingin semua ciptaan-Nya mendapatkan perhatian, maka diciptakan-Nya orang-orang yang pay attention dan peduli secara mendalam dan penuh penghayatan terhadap yang namanya tanah. Dan bener aja loh, di Museum Tanah itu, segala jenis tanah, pembentukannya kayak apa, ada penjelasan dan infografisnya. Salah satu yang menarik juga, di sebuah lemari besar, ada kumpulan sampel tanah dari seluruh pulau di Indonesia. Yang saya perhatiin banget sih ya dari pulau-pulau besar seperti Kalimantan, Jawa, Sumatera. Gimana ternyata tanah antar pulau bisa beda warna dan struktur, bahkan antar provinsi satu pulau aja bisa beda loh. 


sok-sokan belajar soal Tanah Gambut


Dan yang namanya ENFP, meski udah saling mewanti-wanti untuk bisa fokus ngebahas tanah (dan FYI Kak Laila waktu kuliah jurusan Geografi wkwk), kami tetep aja ujung-ujungnya malah ngebahas soal psikologi wkwkwkw. Pagi itu karena mungkin belum lama buka, atau memang nggak banyak yang terlalu berminat, suasana Museum Tanah sangat sepi. Di suatu sudut di sebuah ruangan entah dimana sih kata Bapak yang jaga museum lagi ada rapat or something gitu saya lupa. Dan kalo kamu pengen nyari tempat yang free of charge di Bogor, Museum Tanah bisa jadi salah satu pilihan buat dikunjungi. Palingan kalo kamu mau lebih berempati, kamu bisa ngasih semacam infaq atau donasi gitu di sebuah kotak yang ada di meja depan pintu masuk. Oh ya, kamu cuma bisa bawa handphone atau kamera dan juga dompetmu ke dalam. Tapi yang jelas kamu boleh berfoto sebebas semau kamu, seperti halnya 50% yang saya dan Kak Laila lakukan di dalam Museum Tanah (yang mana kami harusnya lebih banyak belajar soal perbedaan struktur tanah, atau gimana tanah gambut dibentuk, atau tanah podzol dan semacamnya--saya nggak ingat jenis-jenis tanah dong wkwkw). 

Sebelah kiri, foto saya hasil editan Kak Laila di VSCO
jadi maap-maap lebih bagus editan Kak Laila, heueheu

Setelah puas menjelajah (baca. foto-foto, diskusi oot dan hal random lainnya) di Museum Tanah, kami meneruskan perjalanan. Kemana aja, udah yang penting jalan wkwkw. Beli cendol hayuk, jalan ke arah Empang, sebuah nama daerah yang nggak jauh dari BTM pun, hayuk. Kami berdua sama-sama menikmati berjalan kaki, melewati angkot yang lagi ngetem, melintasi sebuah kawasan dekat pasar, menikmati beragam jenis bebauan yang ada di sekitar. Entah kenapa suasana wandering around on the street kayak gitu rasanya berbeda. Padahal biasanya males banget kalo jalan di pedestriannya kota Jakarta PAS LAGI KERJA (kalo dalam rangka wanderlust kayak di Bogor ini sih ngga masalah hehehe). Untungnya saya dan Kak Laila setipe orangnya, sama-sama cukup fleksibel dan tipikal city tour gitu wkwkw (apa deh istilah travelingnya). Kami lebih menikmati suasana urban, manusia, gedung-gedung, pasar, perumahan, culture, dibanding traveler yang mengincar pacu adrenalin hiking atau bungee jumping, atau wisata alam sejenisnya. Meski bukan berarti nggak suka alam loh, saya sendiri pecinta suasana laut dan gunung, tapi saya merasa lebih hidup saat harus wandering around di daerah yang lebih banyak manusianya (entah itu kota besar, kota pinggiran, kota kecil atau desa). Kalo kalian sendiri tipe traveler yang menikmati perjalanan macam apa? 

tadinya mau makan Asinan Bogor yang ada di belakang kami di foto sebelah kiri, next time yuk!


Saat berada di Kota Bogor, satu pemandangan yang ingin saya nikmati sebenarnya adalah melihat Gunung Salak yang seolah menaungi kota Bogor di bawahnya. Dan ada satu spot yang bagus banget buat menikmati pemandangan itu, yakni di Bogor Trade Mall, tepatnya lantai dua. Lebih tepatnya lagi di balkon Richeese Factory. Duluuu sekali saya ke situ saat menjelang senja. Angin di balkon berhembus kencang sekali, dan langit sedikit tertutup mendung tapi pemandangan cantik Gunung Salak dan kota Bogor yang dilintasi kali nggak hilang pesonanya, seperti menyaksikan Venice versi Bogor hehe. 

saya cinta pemandangan dan suasana romantis melankolis iniiiii!


Nah, sayangnya, saat saya dan Kak Laila ke spot yang sama, ada banyak hal yang berbeda. Pertama, Richeese-nya pindah lokasi, dan digantikan oleh kursi milik food court dari BTM. Kedua, saat saya ke sana bersama Kak Laila, masih siang bolong, dan somehow meski nggak panas terik juga, dan mendungnya pun agak sama, tapi nggak seteduh suasana senja kala itu. Pas mencoba foto di situ malah back light, jadinya ngga bagus. Sebenarnya selain di situ, ada spot lain yang bagus buat menikmati Gunung Salak, yaitu di luar parkiran. Tapi pas saya ke sana lagi pun entah kenapa pemandangan dan suasananya ngga se-enaa dulu, apa karena timing ngga pas, atau lokasinya yang mungkin kurang tepat.

Setelah puas memandangi Gunung Salak dari BTM, misi berikutnya sebenarnya adalah mencicipi Sop Buah Pak Ewok yang saya temukan di Instagram. Tapi ternyata kalo hari Jumat, Sop Buahnya baru buka jam 1 siang. Dan Kak Laila menawarkan untuk mencoba makan siang di sebuah tempat bagus di deket Botani Square, namanya Resto Taman Koleksi, yang punya kalo ngga salah anak IPB gitu deh. Tapi sayangnya, pas saya dan Kak Laila ke sana, mereka lagi break buat Sholat Jumat. Eh, bukan sayang ya, harusnya emang bagusnya gitu wkwkw. Akhirnya kami melipir ke Botani Square untuk mengisi perut yang udah keroncongan. Dan kami menemukan strategi bagus buat wandering around trip yang juga diisi dengan kulineran (pastinya). Kami memutuskan untuk makan siang sepiring berdua. Ada banyak tujuannya sih. Pertama, supaya nggak kekenyangan saat kami makan lagi di Resto Taman Koleksi (wkwk), kedua, ini cukup berhemat sih menurut saya. Dan cara makan seporsi berdua ini bagus buat saya yang lagi berniat untuk ngecilin lambung wkwkw. Tapi ternyata, setelah Resto Taman Koleksi open order, ternyata menu yang jadi incaran kami udah ngga ada. Jadilah kami di situ menghabiskan waktu siang sambil menghabiskan segelas es kopi dan smoothies sayuran. Sampai tak terasa langit siang makin mendung, hujan sepertinya akan turun. Berhubung ENFP juga bisa mati gaya kalo kebanyakan ngobrol, maka kami memutuskan untuk kembali ke Botani Square dan secara mendadak beli tiket nonton Nutcracker and Four Realms. Film Fantasy yang menurut kami berdua Sensing banget hahaha. 

Hari sudah senja ketika kami sudah menyelesaikan nonton Nutcracker, termasuk menunaikan sholat Ashar. Misi terakhir yang harus kami lakukan sebelum menutup perjalanan kami di Kota Bogor adalah menikmati Sop Buah Pak Ewok! Ternyata, Sop Buah Pak Ewok deket banget dari Botani Square, bisa dijangkau dengan berjalan kaki aja. Dan sebenernya, saya udah pernah lewatin daerah itu pas ikutan event lari Telkomsel tahun lalu, ILoopRun Bogor wkwkw. 

Saat kami tiba di sana, suasana restoran tidak begitu ramai, jadi cukup nyaman. Langit senja udah cukup menua, tapi sinar matahari masih ada, jadi kami buru-buru incer mandatory photoshoot yang jadi misi kami setiba di Sop Buah Pak Ewok. It's a must banget kalo kamu ke sana karena tempatnya cukup instagramable menurut saya. Agak sedikit beda sih dari yang saya liat di Instagram karena tempatnya lagi ada yang diperbaiki gitu. Tapi untungnya masih ada spot-spot lucu buat foto unyu haha. 

Adek-adek unyu: ni tante kenapa ciiii? 


Di otak saya saat melihat rekomendasi Sop Buah Pak Ewok justru bukan sop buahnya, tapi rujaknya! Hahaha. Kuliner incaran bukan sop buah, tapi rujak. Cuma, rencanapun berubah ketika melihat-lihat menu yang disodorkan pada kami. Ujung-ujungnya, ya kalo ke Sop Buah Pak Ewok pastinya harus nyicipin sop buah, dan pilihan kami berdua jatuh pada semangkuk cuangki tom yam yang seger banget tapi cocok dinikmati di senja temaram selepas hujan gitu deh. Sayangnyaaaaa, lagi-lagi saya lupa mengabadikan dua kuliner itu, dan saya cuma share di Insta Story. Tapi yang jelas mandatory photoshoot-nya sih bisa dishare di sini wkwkwkw. 



Senja pun nggak terasa akhirnya berganti shift dengan malam. Selepas menunaikan sholat Maghrib, dan ngaso-ngaso sebentar, kami mengakhir one day trip kami di Kota Bogor. Meski nggak banyak jalan juga, cuma pas pagi-pagi aja sih dan pas ke Sop Buah Pak Ewok, ternyata badan saya cukup kelelahan sampai akhirnya nggak kerasa melewatkan perjalanan pulang ke Depok dalam tidur cukup lelap wkwkw. Dalam kereta, kami sempat merencakan next trip kecil lagi, kali ini niatnya emang pengen KULINERAN! Dan kota pertama yang kami bakal kunjungi, nggak usah jauh: Jakarta! Pasti ada banyak tempat eksotis nostalgic dan melankolis dengan kuliner legendaris yang patut dicoba.

Dan beberapa hari berlalu dari perjalanan itu, saya membuka lagi kotak impian babu saya yang dari dulu ternyata masih tersimpan. Sebuah road trip menyusuri kota-kota di Amerika Serikat. Semoga terwujud, nggak tau gimana caranya, rezeki kan bisa dari pintu mana aja ya (kali aja pintunya dari nikah sama suami kaya raya wuahahha *plakk). 


And my wanderlust journey continue... 








Rabu, 07 November 2018

[RACAU] Owari wa Hajimari; Ketika Akhir Menjadi Awal



Dalam hidup, akhir nggak selalu berarti selesai. Ada kalanya, akhir adalah awal bagi kemungkinan-kemungkinan baru yang menanti di depan mata. Di senja yang ngantuk ini, sambil nunggu temen yang belum tau jadi dateng apa nggak wkwkw, saya memutuskan untuk kembali mulai menulis. Sudah lamaaaaaaa sekali rasanya saya nggak menulis blog. Jangankan nulis blog, nulis panjang di socmed aja udah nggak deh rasanya. Tiga bulan belakangan ini kehidupan saya rasanya berpusat pada satu titik saja: kerja. 

Ya, tiga bulan belakangan ini saya kebagian jatah rezeki bekerja di sebuah media kecantikan di daerah Jakarta, namanya Beautynesia. Seperti biasa, posisi yang saya tempati di bidang social media. Singkat cerita, saya shock. Wkwkwkw. Bekerja di Beautynesia memberikan saya begitu banyak pengalaman baru, style bekerja yang lebih terorganisir dibanding pekerjaan-pekerjaan saya sebelumnya, dan pace kerja yang lebih cepat. 

Saya sempat terengah-engah sekali di awal, nggak biasa gitu loh wkwkw. Belum lagi ini pengalaman pertama saya dealing dengan atasan orang Jepang yang karakter beliau memang lebih strict dibanding atasa-atasan yang pernah saya punya. Meski di awal saya kewalahan sampai ingin menyerah, tapi ternyata berkat pertolongan dan kehendak-Nya, saya bisa melalui tiga bulan masa probation.

Tiga bulan yang sungguh kayak cuma sekelebatan mata, seperti laju KRL Jabodetabek. Rasanya baru kemarin saya nangis-nangis ngeluh pengen resign aja wkwkw, tahu-tahu tiga bulan sampai pada akhirnya. Dan seperti ditampar, ternyata saya nggak berhasil melalui masa probation.

Saya udah ngasih pre-caution sih dari lama ke diri sendiri, kalo nasib saya di situ tuh nggak pasti, jadi saya harus benar-benar menyiapkan hati seandainya saya nggak lolos probation. Saya sampai berkali-kali meng-azzam-kan (azek) dalam diri, saya mau meniru fighting spirit Timnas Korea di laga terakhir yang mereka jalani di penyisihan grup World Cup kemarin. Mereka sudah tahu, kesempatan menang dan bisa melaju ke perempat final itu sangat slim, bahkan nyaris ngga ada, tapi mereka tetap bermain dengan semangat juang tinggi sampai peluit akhir pertandingan berbunyi. 

Nggak lolos kontrak atau masa probation sebenarnya bukan pengalaman pertama. Makanya saya sempat agak trauma, tapi kemudian saya pikir, toh ini bukan perngalaman pertama hahaha. Cuma saya mikir lagi, harus ada yang berbeda dari pengalaman sebelumnya. Jika sebelumnya saya menyadari betul, performa saya jauh dari baik, dan saya merasa pantas aja nggak dilanjut di situ, saya pengen kali ini tidak ada penyesalan, kala itu saya pikir gitu. Sering saya berpikir seperti itu di masa probation saya kemarin.
Yah, meski pada akhirnya, tetep aja ada banyak hal yang belum maksimal yang saya lakukan, dan masih ada hal-hal yang harus saya perbaiki, tapi sedikit lebih baik dari pengalaman sebelumnya. Dan saya bener-bener belajar banyak selama bekerja di sana. Belajar tenang menghadapi pressure, belajar bekerja lebih cepat dibanding speed kerja saya sebelumnya, belajar untuk fokus, belajar untuk management perasaan hahaha. Saya belajar dari mengamati rekan kerja sekeliling saya, SPV saya yang keren, rekan satu tim yang juga keren, dan saya pun menanamkan wejangan dari CEO saya di saat evaluasi probation saya dua minggu lalu yang salah satunya,

"Jangan bekerja seperti robot." 

Itu nasihat yang jleb banget buat saya yang rentan terjebak rutinitas karna ngga punya goal jelas. Tiap orang mungkin emang punya permasalahan dan treatment berbeda ya, dan saya jadi menyadari bahwa saya benar-benar harus punya goal jelas saat mengerjakan pekerjaan saya. Dan lebih baik lagi tertulis, lengkap dengan planning barangkali, report dan KPI sekalian kalo perlu wkwkwkw. Dan itu yang sedang ingin saya lakukan sekarang, makanya tadi sore bela-belain belanja alat tulis baru di TM Bookstore. 



(tebak harganya total berapa, hahahaha)

Dan di sore yang syahdu ngantuk butuh ngopi lagi ini, saya pun udah mulai mengisi planning buat pekan ini, dan pekan depan. Nggak saya banget deh wkwkwkw. Yup gaes, saya udah punya jadwal beberapa hari ke depan, ketemu si ini itu, dateng ke event ini itu, dan ngebolang bersama Kak Laila ke Bogor ihiyyy. Saya udah kayak orang yang lama dikerangkeng terus dibebasin, langsung ngincer mau dateng ke event mana aja. Saya mikir-mikir, selama tiga bulan kerja di Beautynesia, saya benar-benar ditempa untuk disiplin waktu. Berangkat pagi hari dengan busway, harus sampai di kantor sebelum 9.29 kalo nggak mau kena potong gaji wkwkw. Dan saya bahkan pernah beberapa kali datang cukup pagi sampe saya sempet untuk Dhuha dulu hehe. Nah, maka dari itu, saya harus menjaga pace hidup yang sudah terjaga cukup cepat (ukuran saya loh yaaaa hehe) selama tiga bulan kemarin. Agar saya menjalani hidup tidak seperti robot, agar hidup lebih hidup. Agar hidup bukan sekadar to live tapi jadi to be alive hazeeeeek. 

Owari wa hajimari


Akhir adalah awal. 

Meski kemarin sempet sedih banget banget karena yaaaaaa masih ada perasaan sesal yang tinggal, dan dimana-mana yang namanya perpisahan pasti sedih yes, hidup pada akhirnya harus terus berjalan. Life must goes on beb. Semoga akhir karier saya di Beautynesia kemarin, menjadi tunas bagi kehidupan baru yang lebih baik. Menjadi pintu menuju impian yang baru--atau tepatnya impian sejak lama yang mulai mewujud lebih nyata. Azeeeek.

Ngantuk euy ngantuk, ngopi dulu lah ngopi wkwkwkw.

Kenangan Manis Berfoto di Hari Batik :')



Thank you so much for the sweet and melancholic memories, dear Beautynesia :)










4 Jenis Skincare Ini Wajib Kamu Jalani Agar Wajahmu Awet Muda

Sumber: https://content.mybeautymatches.com/dist_1.0/editorial/Korean-Skin-care-1.jpg Pernah enggak Ladies, saat bercermin, kamu m...